Pewarta: R.Budi Ariyanto Surantono
YOGYARAYA.COM – Sri Sultan Hamengkubuwono IX sangat peduli dan mencintai rakyatnya. Ia tak rela rakyatnya menderita. Sehingga belia selalu berpikir bagaimana untuk mensejahterakan rakyat yang dicintainya.
Dijaman penjajahan Jepang kala itu, digalakkan kegiatan romusha yang bertujuan untuk mengekplorasi sumber kekayaan alam dan membangun infrastruktur untuk kepentingan penjajah waktu itu.
Sri Sultan HB IX pun berpikir bagaimana caranya agar rakyat Yogyakarta terhindar dari Romusha yang diselenggaraka oleh penjajah Jepang.
Akhirnya Ngarsa Dalem bikin kesepakatan dengan Jepang agar rakyat Yogyakarta tidak usah diikutkan Romusha, karena akan diperintahkan untuk membangun kanal irigrasi yang menghubungkan KAI Progo di sebelah barat dengan Kali Opak di sebelah timur Jogja.
Sultan pun meyakinkan bahwa proyek ini akan membuat hasil pertanian diwilayah yang dilewati kanal itu menjadi subur dan bahan makanan melimpah, sehingga bisa mendukung pangan rakyat Jogja dan pasukan Jepang.
Usulan Sultan diterima sehingga rakyat Jogja selamat dari romusha, pertanian juga makin subur dan hingga saat ini kanal yang dulu bernama Yashiro itu kini dikenal dengan nama Selokan Mataram.